Jumat, 13 Januari 2012

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Makhluk Tuhan didunia ini ada Empat macam : Alam, Tumbuhan, Binatang, dan Manusia. Sifat-sifat yang dimiliki keempat makhluk Tuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Alam memiliki sifat wujud.
2. Tumbuhan memiliki sifat wujud dan Hidup.
3. Binatang memiliki sifat Wujud, Hidup, dan dibekali Nafsu.
4. Manusia memiliki sifat Wujud, Hidup, dibekali Nafsu, serta Akal Budi
Akal budi merupakan pemberian sekaligus potensi dalam diri manusia yang tidak dimiliki makhluk lain. Akal merupakan kemampuan berfikir manusia sebagai kodrat alami yang dimiliki. Kemampuan berfikir manusia juga digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Budi juga berarti akal. Budi berasal dari bahasa Sansekerta ; Budhi, yang artinya akal. Budi menurut kamus bahasa Indonesia adalah bagian dari kata hati yang berupa paduan akal dan perasaan dan yang dapat membedakan baik-buruk sesuatu. Budi dapat pula berarti tabiat, perangai, dan akhlak.
Kepentingan hidup manusia adalah dalam rangka unutk memenuhi kebutuhan hidup. Secara umum kebutuhan hidup manusia dapat dibedakan menjadi Dua ;
1. Kebutuhan yang bersifat kebendaan (sarana-prasarana) atau badani/ragawi atau jasmani/biologis. Ex ; Makan, minum, bernafas, istirahat, dan seterusnya.
2. Kebutuhan yang bersifat Rohani atau mental atau psikologi
Ex ; kasih sayang, pujian, perasaan aman, kebebasan, Cinta, dan sebagainya.
Abraham Maslow seorang ahli psikologi, berpendapat bahwa kebutuhan manusia dalam hidup dibagi menjadi lima tingkatan :
1. Kebutuhan Fisiologis (physiological needs).
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar, primer, dan vital. Kebutuhan ini menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organism manusia, seperti kebutuhan akan makan, pakaian, tempat tinggal, sembuh dari sakit, seks, dan sebagainya.
2. Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan (safety and security needs).
Kebutuhan ini menyengkut perasaan, seperti bebas dari rasa takut, terkingdung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil, dan sebagainya.
3. Kebutuhan Social (social needs).
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerja sama, persahabatan, interaksi, dan sebagainya.
4. Kebutuhan akan Penghargaan (esteem needs).
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan dihargainya kemampuan, kedudukan, jabatan, status, pangkat, dan sebagainya.
5. Kebutuhan akan Aktualisasi Diri (self actualization).
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan memaksimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat, kreativitas, ekspresi diri, prestasi, dan sebagainya.
Menurut Maslow, kebutuhan manusia pertama-tama diawali dari kebutuhan fisiologis atau paling mendesak kemudian secara bertahap beralih kekebutuhan tingkat diatasnya sampai ditingkaatan tertinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Maslow menjelaskan, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi kalau kebutuhan yang lebih rendah belum terpenuhi. Jadi kebutuhan manusia bertingkat dan membentuk hirarki.
Intinya dengan akal budi manusia mampu menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada initnya adalah hasil akal budi manusia dalam interaksinya, baik dengan alam maupun manusia lainnya. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya dan Manusia adalah makhluk pencipta kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar